Memahami
Grid Dependency
Pengaturan grid dalam
sebuah simulasi merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena
mempengaruhi keberhasilan/ tingkat ketelitian dari hasil simulasi. Dalam
membentuk grid pada sebuah domain, kita harus mengerti karakteristik dari
fluida yang mengalir, misalnya memperhatikan daerah lapisan batas (boundary layer), viskositas dan densitas fluida, kecepatan aliran, dan luas
permukaan aliran (channel). Dari
hal-hal tersebut, kita dapat mendesain sebuah susunan grid (meshing) yang tepat sesuai dengan
fenomena fisikal yang sebenar nya terjadi, sehingga hasil dari simulasi yang
dibuat dapat memberikan interpretasi yang benar.
Untuk membuat meshing, kita dapat membagi grid menjadi
beberapa segmen di dalam domain. Penentuan jumlah segmen dan jumlah cell pada setiap
segmen bergantung pada seberapa banyak faktor yang mempengaruhi fenomena aliran
yang disimulasikan dan tingkat ketelitian hasil yang diinginkan, sehingga
dibutuhkan kepekaan (sense) dari user
yang melakukan simulasi. Berikut adalah contoh penggunaan Grid Dependency menggunakan CFDSOF.
Optimum
grid generation with CFDSOF
Kasus
:
Aliran fluida mengalir
di antara dua buah plat dengan panjang L = 1m dan tinggi H = 0.1m, dengan
kecepatan u = 2 m/s. Dynamic viscous μ = 4 x 10-5kg/m.s, densitas ρ
= 1.2 kg/m3.
Untuk mengetahui
gambaran profile kecepatan dari aliran tersebut sepanjang plat, maka daerah di
antara plat tersebut harus dibagi menjadi beberapa segmen yang sesuai.
1. Membangun domain
Menentukan
panjang dan lebar domain
2. Atur cell
Menentukan
jumlah cell untuk arah-x (50 cell) dan arah-y (30 cell)
3.
Bangun
grid
4. Atur segmen
Menentukan
jumlah segmen dan jumlah cell untuk setiap segmen pada arah-x
5. Bangun grid
Membangun
grid untuk arah-y
6. Atur segmen
Menentukan
jumlah segmen dan jumlah cell untuk setiap segmen pada arah-y
7. Modifikasi segmen
Kemudian, memodifikasi segmen ke-3 pada
arah-y dengan memberikan faktor pemberat di akhir sebesar 1,5
Memodifikasi
segmen ke-2 pada arah-x dengan memberikan faktor pemberat di awal sebesar 1,75
8.
Hasil
Bentuk
akhir dari grid yang telah dibuat. Pada arah-x grid terbagi kedalam 2 segmen,
sedangkan pada arah-y grid terbagi kedalam 3 segmen. Pada segmen ke-1 arah x,
jumlah cell dibuat rapat dan rata dengan tujuan untuk memberikan ketelitian
yang lebih besar pada daerah inlet, kemudian pada segmen ke-2, kerapatan dari
setiap cell berkurang secara gradual karena aliran semakin berkembang. Pada
arah-y, segmen ke-1 dan segmen ke-3 dibuat lebih rapat pada daerah batas dengan
tujuan agar interpretasi aliran pada daerah lapisan batas lebih tepat dengan
kondisi real nya.
0 comments:
Post a Comment