Simulasi
aliran gelombang Tsunami dengan CFD
Fenomena
gelombang Tsunami
Hari Minggu, 26
Desember 2004 bangsa Indonesia diguncangkan dengan fenomena hebat yang terjadi
di Aceh. Peristiwa yang telah merenggut puluhan ribu nyawa itu kini telah
menjadi sejarah yang memilukan bagi bangsa Indonesia dan takkan pernah
terlupakan sepanjang sejarah bangsa ini. Ya, Tsunami… Belum lama ini, Rabu 11
April 2012 sekitar pukul 16.30 ketegaran masyarakat Aceh kembali diuji dengan
terjadi nya gempa bumi sebesar 8,6 SR. Untungnya, gempa bumi yang berasal dari
laut tersebut tidak disambung dengan terjadi nya kembali Tsunami seperti yang
dikhawatirkan masyarakat Aceh.
Meski kita tak bisa
mengembalikan segala yang telah hilang akibat dahyat nya terjangan Tsunami,
saat ini yang bisa kita dan semua orang lakukan hanyalah berdoa dan
“mempelajari” Tsunami agar kelak kita dapat meminimalkan resiko yang mungkin
ditimbulkan akibat terjadinya kembali Tsunami. Semoga takkan terjadi lagi..
Sebenarnya, apa yang
dimaksud dengan Tsunami? apa saja pemicu terjadi nya Tsunami? dan bagaimana
Tsunami tersebut terjadi?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut dapat saja kita jawab berdasarkan pemahaman logika kita, tetapi kita
sebagai manusia yang sangat amat lemah di hadapan sang Pencipa selayaknya juga
kita melihat dan memahami peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dari sisi
yang lain, Ya..atas kuasa sang Pencipta.
Apa
yang dimaksud Tsunami
Dari
segi terminologi berasal dari bahasa jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan
Nami yang berarti gelombang, karena tsunami sering terjadi di negara jepang,
berdasarkan catatan sejarah di Jepang telah terjadi tsunami kurang lebih
sebanyak 195 kali. Sedangkan penjelasan lengkap tentang tsunami, Tsunami merupakan
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara
vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan
antara lain oleh :
- gempa
bumi yang berpusat di bawah laut,
- letusan
gunung berapi bawah laut,
- longsor
bawah laut,
- atau dapat juga karena hantaman meteor dari angkasa yang
jatuh ke laut.
Gelombang ombak yang terjadi dapat merambat ke
segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap
terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami
dapat merambat dengan kecepatan 500 sampai dengan 1000 km per jam, kecepatan
yang setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut
dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh
kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan
gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya
sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa
masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa
yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun
material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Bagaimana
Tsunami terjadi
Seperti
yang telah disebutkan di atas, Tsunami merupakan perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Gerakan vertikal pada kerak bumi yang terjadi, dapat
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar sehingga terjadilah tsunami.
Kecepatan
gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami
mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya
sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang
tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai
tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa
air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis
pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa
kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi
pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah
subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Beberapa gempa yang
dapat menyebabkan terjadinya tsunami :
- Gempa
bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
- Gempa
bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
- Gempa
bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Simulasi gerakan fluida
Tsunami
Dengan menggunakan pendekatan dinamika fluida, kita dapat
melakukan simulasi terhadap fenomena Tsunami seperti yang telah dilakukan oleh
Bpk. Ahmad Indra Siswantara, dosen Computational
Fluids Dynamic di departemen teknik mesin UI.
Simulasi aliran fluida dari Tsunami dilakukan dengan menggunakan
software CFDSOF yang mana ada dua fase fluida (liquid dan gas) yang mewakili
aliran udara dan gelombang air laut pada fenomena Tsunami sesungguhnya. Disini,
simulasi dilakukan dengan memberikan pemicu sebagai perbedaan tekanan yang
sangat besar pada kedua sisi domain
(daerah tinjauan dimana terdapat dua fase fluida) sehingga terjadi pergerakan
fluida yang diamati dari waktu ke waktu.
Berikut adalah gambar hasil simulasi Tsunami menggunakan CFDSOF
Pada gambar di atas, daerah yang berwarna biru merupakan udara di
atas permukaan laut, sedangkan dearah yang berwarna merah menggambarkan
gelombang dari air laut. Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa tinggi
dari gelombang air laut mengalami peningkatan dari waktu ke waktu yang
menjelaskan bahwa gelombang tersebut akan semakin membesar menuju ke arah
pantai. Salah satu hal yang bisa kita ketahui dari simulasi ini adalah tinggi
gelombang yang sampai di garis pantai dan juga kecepatan aliran nya.
Sumber :
http://kepulauanbanyak.blogspot.com/2010/12/sebab-terjadinya-tsunami-pengertian.html
0 comments:
Post a Comment