Chapter 9
Implementation of
Boundary Conditions
Didalam CFD, semua
permasalahan yang akan ditinjau harus didefinisikan terlebih dahulu dengan cara
memberikan nilai awal (initial value) dan menentukan kondisi batas. HaL yang sangat
penting adalah setiap pengguna aplikasi CFD harus memberikan nilai-nilai dan
batasan-batasan yang ada pada sistem dengan tepat serta memahami bagaimana sesungguhnya
sistem tersebut bekerja.
Pada umumnya, kondisi
batas yang paling menjadi perhatian di antara nya :
·
inlet
·
outlet
·
wall
·
tekanan yang ditentukan
·
kesimetrisan
·
kecendrungan waktu (kondisi batas
berkala)
Inlet boundary conditions
Distribusi
dari setiap variabel-variabel pada aliran fluida yang akan ditinjau harus
ditentukan pada batas daerah masuk (inlet boundaries). Beberapa contoh
parameter inlet boundary yang bisa ditentukan di antaranya adalah kecepatan arah-U, kecepatan arah-V, momentum, skalar dan tekanan pada cell yang ditentukan. Berikut adalah contoh penentuan inlet boundary conditions pada grid dengan asumsi bahwa aliran mengalir dari kiri ke kanan.
parameter inlet boundary yang bisa ditentukan di antaranya adalah kecepatan arah-U, kecepatan arah-V, momentum, skalar dan tekanan pada cell yang ditentukan. Berikut adalah contoh penentuan inlet boundary conditions pada grid dengan asumsi bahwa aliran mengalir dari kiri ke kanan.
Outlet boundary conditions
Kondisi
batas untuk outlet digunakan secara bersamaan dengan kondisi batas inlet. Jika
lokasi outlet cukup jauh dari inlet, kondisi geometris fluida akan mencapai
aliran berkembang penuh dimana tidak terjadi lagi perubahan arah aliran
sepanjang medan aliran fluida. Pada area ini kita dapat menentukan perubahan
dari semua variabel (kecuali tekanan) sama dengan nol sepanjang arah aliran.
Berikut adalah beberapa contoh penentuan kondisi batas outlet pada grid.
Wall boundary conditions
Wall
merupakan daerah batas yang paling mendapatkan perhatian cukup besar ketika
kita akan meninjau sebuah aliran fluida. Disini, kita akan mengasumsikan
terdapat dua wall yang tersusun secara paralel pada arah-X. Berikut adalah
beberapa contoh aliran di antara dua wall untuk kecepatan aliran dalam arah-U
dan arah-V, serta nilai skalar lain nya pada wall.
Hal
yang juga harus diperhatikan ketika kita menentukan kondisi batas pada wall
adalah adanya perubahan distribusi kecepatan pada daerah lapisan batas
(boundary layer), sehingga faktor kecepatan aliran fluida dan kekasaran
permukaan wall juga harus menjadi pertimbangan. Berikut adalah contoh
distribusi kecepatan pada daerah lapisan batas
The constant pressure boundary conditions
Kondisi
ini digunakan ketika terjadi situasi dimana semua nilai variabel dari
distribusi aliran diketahui secara pasti kecuali nilai tekanan pada daerah
batas yang ditinjau. Beberapa permasalahan yang sering terjadi yang berkaitan
dengan kondisi ini di antaranya adalah external flow di sekitar objek, free
surface flow, bouyancy-driven flow seperti sistem ventilasi natural atau
rambatan api, dan juga internal flow dengan multioutlet.
Symetry boundary conditions
Kondisi
yang terjadi pada daerah yang simetri adalah : (i) tidak ada aliran yang
melintasi batasan simetri (ii) tidak ada fluks pada nilai-nilai skalar di
boundary. Dalam implementasi nya, kecepatan normal bernilai nol pada batas
simetri dan semua nilai dari propertis di luar daerah yang ditinjau(I = 1)
dianggap sama dengan nilai node bagian dalam yang terdekat (I = 2).
Periodic or cyclic boundary conditions
Kondisi
yang terpengaruh keterikatan waktu berbeda dengan kondisi-kondisi yang telah
dibahas sebelum nya. Contoh yang dapat kita ambil adalah perubahan distribusi
temperatur sepanjang plat logam yang berubah dari waktu ke waktu/ kondisi
transien dari distribusi temperatur, seperti dapat dilihat pada posting dengan
judul : distribusi temperatur transient – ex. 8.1
Referensi :
Versteeg
H.K., Malalasekera W. “Introduction to
computational fluid dynamics : The finite volume method”, Longman –
Loughborough. 1995.
0 comments:
Post a Comment